Sunday, January 24, 2010

Kidung Jaladri di Ujung Genteng


Akhirnya . . posting Kidung Jaladri di Ujung Genteng beres juga. hha. Soalnya akhir-akhir ini mood buat ngeblog mulai rada-rada dan tugas mulai berdatangan -ya ampuun-, tapi pada akhirnya . . chek it out . ps. asya mau pamer photo-photo di UG =D. Just enjoy our photo okay dan kayaknya emang bakal banyak photo-photo. hhaha . . Tidak lupa asya ucapkan terima kasih atas dokumentasi tambahan untuk melengkapi posting ini kepada Raidha Nur Afifah, Aulia Whiratama Putra, Ayu Armando, Anisa Dwi Wahyuni dan Vaya Naufal Hanifa [kita belom lihat photo2 yang ada di kamu loh vay].

Sebelum liburan-pun kita [anak-anak XIB-1] udah bahas rencana liburan ke Ujung Genteng. Yang tepatnya akan diselenggarakan pada tanggal 5 dan 6 Januari 2010. Tapi ketika waktu udah mepet banget [H-2 dan H-1] eeh . . yang ikut rapat cuma sedikitan, parah banget!


Sampe-sampe ada sedikit perang di komentar photo [tempat curhatan anak-anak XIB-1] banyak banget ya komentarnya, komentar sebelum-sebelumnya ga bisa dilihat, emang udah jauh banget.


Tapi pada akhirnya kita berangkat juga kok, dengan pengawal mama dan papa ayu dan jihan dengan biaya dari iuran masing-masing dan ditambah dari Nur Sofia. Jumlah total yang ikut 17 orang, diantaranya asya, ray, nisa, ayu, vaya, anis, deya, aulia, egi, alif, rizka, rizal, gemi dan gatot. Dan tidak lupa bernarsis ria ketika dalam perjalanan. Sst... tau ga? sepanjang perjalanan kita tuh kayak artis banget, para pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor yang kami lewati melihat ke aerah kami terus dan tidak lupa membaca tulisan yang tertera di badan mobil. hha tapi kita bukan perawat looh! cuma menyewa saja =)






Akhirnya setelah menempuh ± 5 jam perjalanan sampe di Ujung Genteng [bener-bener mendaki gunung dan melewati lembah untuk ke Ujung Genteng. mantap gan!] dan tak sabar menyapa pantai yang jernih nan indah. Hei... Ujung Genteng emang indah banget! Belum terjamah oleh para wisatawan! Bersih, sepi, asik deh pokonya.








Setelah bermain sebentar, kita semua langsung istirahat di rumah sodara egi [jaraknya ga jauh ±  2 km] menyimpan barang-barang, mandi, makan dan ganti baju. Dan setelah itu melihat matahari terbenam, subhanallah sunset nya indah banget! meskipun sedikit terhalang oleh awan.




Setelah belum puas menikmati sunset karena maghrib telah menjelang, akhirnya kami pulang lalu sholat lalu makan malam dan bersiap-siap pergi ke penangkaran penyu dengan menggunakan motor. Dengan keadaan sadar asya menyatakan itu adalah saat-saat yang menyenangkan, bener-bener keren  gan! Tapi sayangnya ga smuanya di photo =(





Setelah menempuh perjalanan ± 15 menit dalam kegelapan [ga terlalu gelap sih, cuma cahaya yang ada dari lampu depan motor aja dan itupun hanya beberapa jengkal] melewati pantai dan belantara [awalnya ga ngeh di pinggir kiri ada pantai, beberapa kali kilat menerangi di seberang pantai sana dan baru saja tahu. SUBHANALLAH ! emang bener-bener keren deh! mana waktu itupun rintik hujan menemani perjalanan kami untuk melihat penyu menyimpan dan mengamankan telur-telurnya. Tapi emang disayangkan banget, kita ga lihat ketika penyu menyimpan telur-telurnya dan pihak penangkaran melepas anak-anak penyu [tukik] ke lautan luas.





Dan rasanya hanya sesaat kami photo-photo bersama penyu dan ga banyak juga penyu disana malam itu, soalnya panennya penyu datang ke pulau itu pada bulan oktober. Pulang dengan motor lagi, asik deh kayak pawai motor aja, gelap pula! dan ada yang unik looh . . 


Ada sapi-sapi yang menghalangi jalan kami, ngapain ya mereka di tengah jalan dan berkumpul? hanya untuk menghangatkan diri satu sama lain ketika alam menangis.

Malam itu kita ga tidur, ceritanya mau jujur-jujuran tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing dan memberi saran yang terbaik untuk mengubah sikap menjadi lebih baik tentunya. Sampe jam 3 malem kita bertahan, soalnya sebelumnya anak-anak cowo pada ngeledek gini . . "liburan kesini bukan untuk tidur . ." akhirnya sambil menunggu jagung yang akan terbakar [lama banget soalnya ada rintik hujan menghiasi], kami pun ngobrol-ngobrol ga jelas [tapi ga terlalu jelas juga kok, ada tema tertentu yang tidak bisa asya sebutkan disini].





Akhirnya tidur juga ketika jam dinding menunjukan pukul 03.00 WIB, alhasil kami bangun kesiangan. Setelah cuci muka, sholat subuh, makan dan berdiam diri sejenak. Pak Dodi [bapanya ayu] pun mengajak kami ke tempat pelelangan ikan dan berjalan-jalan di pantai ketika pagi menjelang. Sayangnya kami tidak melihat sunrise, karena awalnya kami kira tempatnya sangat jauh padahal pas di tempat pelelangan ikan [sangat disayangkan].

menunggu angkutan umum datang - lamaa







Pak Dodi menemukan kepiting dengan rangak luar motif batik


mereka pendamping kami


mengubur diri dengan pasir [hei.. asya juga mau, tapi anak-anak cowo udah pada dateng]



dan bermain air [yaiyalah . . buat apa ke pantai kalo gitu?]


Setelah lagi dan lagi kurang puas bermain, kami pun pulang [karena waktu telah menunjukan pukul 12.30 WIB dan alam pun mulai tidak bersahabat dengan menumpahkan tangisnya -sebenarnya akibat hujan konveksi]. Berbenah diri dan bersiap-siap untuk pulang dan tidak lupa makan siang, tepat ketika waktu menunjukan pukul 13.30 kami pulang kembali menuju Cianjur. Karena lelah menguasai kami setelah bermain di pantai selama 6 jam, akhirnya kami tertidur juga.

Lihat mereka tertidur dengan mimpi kembali ke pantai [aulia -depan kanan- tidur ditutupi dengan kain karena takut terjadi snapshot yang tidak diinginkan; rizka -depan kiri- dia sebelumnya tidur tapi karena sepertinya indra keenamnya berfungsi, akhirnya dengan sok bergaya seprti itu hha; gemi-belakang kiri- emang nyenyak banget ya tidurnya?; deya -belakang kanan- ya ampun dey, tidur-tidur aja ga akan jatuh kok sampe-sampe tanganmu berpegangan gitu ke pegangan] 



rizal -kiri- tertidur dengan terhalang gorden; alif -kanan- katanya ga tidur sepanjang perjalanan, ya ampuun segitunya kamu takut snapshot


dari kiri ke kanan -gemi, pak dod, aulia- gemi dan aulia ngeledek pak dodi yang sedang asyik bermain odong-odong dalam mimpinya XD maap pak


Dan akhirnya... begitulah perjalanan dan liburan kami di Ujung Genteng. Akhir kata terima kasih telah membaca sedikit posting dari asya ini, maap ga terlalu komplit, karena ratusan ribu kata dan ribuan photo tidak akan mengalahkan pengalaman kami ketika kami bermain dan bernyanyi dengan salah satu tempat di alam ini yang begitu indah. Dan begitulah... Kidung Jaladri di Ujung Genteng.

note of me: tidak sabar menanti liburan selanjutnya, semoga lebih menyenangkan dan menakjubkan! aamiiin . . .

to translate into other languages, please click the flag according to the language you want on the top right of this blog

4 comments:

  1. bagus kawan..
    tapi saya pgen semua bisa ikut..
    supaya kita punya kenang kenangan setelah keluar SMA..
    SMA tempat puncak" nya kita mencoba mengetahui tentang kehidupan. agar bisa membedakan yang baik dan buruk. sebelum akhirnya kita dilepas untuk berbaur dengan masyarakat di kehidupan yang sesungguhnya.
    Selalu kompak XI b1...

    ReplyDelete
  2. waduh itu wajah saya sangat tidak kobe sekali ...
    hahahaha
    om dod as odong2 man ...

    ReplyDelete
  3. wah asiknya abis jalan2 liburan ya asya

    ReplyDelete